Showing posts with label Muhasabah. Show all posts
Showing posts with label Muhasabah. Show all posts

Tuesday, February 2, 2016

Kisah Seorang Pencuri Yang Bertaqwa






seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman – temannya : “Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”


Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya: “Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?” Sambil bergetar ibunya menjawab: “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: “Ayahmu itu dulu seorang pencuri?”!
Pemuda itu berkata: “Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”
Ibunya menyela: “Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?” Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: “Ya, begitu kata guruku.” Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya.
Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya’ dan menunggu sampai semua orang tidur.
Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agarselalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditingalkannya.

Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya:”Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim”.
Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. “Ha, di sini”, gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya.
Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling didalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak.

Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: “Eh,jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.”
Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabis-kan waktu berjam-jam.

Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: “Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!” Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat.
Isterinya bertanya: “Apa ini?” Dijawab suaminya: “Demi Allah, aku juga tidak tahu.” Lalu dia menghampiri pencuri itu: “Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?”
Si pencuri berkata: “Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu’ lalu shalat bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam”.

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Selesai shalat dia bertanya: “Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?” Dia menjawab: “Saya ini pencuri”.”Lalu apa yang kau per-buat dengan buku-buku catatanku itu?”, tanya tuan rumah lagi.
Si pencuri menjawab: “Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak”, Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: “Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?”

Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaatzakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara,tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: “Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku.”
Ia menjawab: “Aku setuju.”
Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya.

Friday, September 18, 2015

Kita Hidup Di Akhir Zaman






Iseng-iseng, sambil menunggu Loading E-PUPNS, saya berpikir tentang zaman yang tengah kita jalani ini. Zaman yang katanya zaman edan. Zaman yang canggih secara teknologi, tapi miskin akan rohani. Zaman yang naiknya toyota bukan onta. Yah, apapun zamannya, di zaman ini lah sekarang kita hidup.


* Kita hidup di zaman, ingin punya air bersih bayar dulu.
* Kita hidup di zaman, jika berbuat jelek dianggap dari sononya, kalau berbuat baik dibilang ada maunya.
* Kita hidup di zaman, nikah muda diributin, berzina didiemin bahkan difasilitasi.
* Kita hidup di zaman, lebih menghargai barang luar negeri ketimbang buatan anak negeri.
* Kita hidup di zaman, orang yang hidup dengan mimpi besar dianggap abnormal, sedangkan yang hidup biasa-biasa saja dianggap normal.
* Kita hidup di zaman, wanita yang berpakaian menutup auratnya dibilang kuno, sedangkan yang buka-bukaan dianggap wanita masa kini.
* Kita hidup di zaman, mengakui Tuhan Sang Pembuat Aturan, tapi menggunakan aturan buatan manusia sebagai pegangan.
* Kita hidup di zaman, meyakini agama sebagai pengatur kehidupan, tapi menjalani hidup dengan memisahkan agama dari kehidupan.
* Kita hidup di zaman, cowok alay jadi idaman, cowok beriman dianggap kampungan.
* Kita hidup di zaman, dimana-mana kalau mau ‘lancar’ harus pakai duit.
* Kita hidup di zaman, memilih partai yang paling sedikit busuknya ditumpukkan partai busuk.
* Kita hidup di zaman, kata “malas” atau “gak punya waktu” menjadi jurus andalan.
* Kita hidup di zaman, yang haram malah diwajibkan.
* Kita hidup di zaman, ikut yang banyak orang, padahal yang banyak orang belum tentu benar.
* Kita hidup di zaman, yang kaya tuh orang tua, tapi anaknya sok raja.

Yang pasti, kita hidup di akhir zaman. [MI WB Ngares dan RA Al-Hidayah Ngares]

Sunday, June 21, 2015

Buku panduan kegiatan Ramadhan





Buku Gratis: “Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah” 1436 H sejumlah 15.000 eksemplar (Gratis)
Pustaka Muslim insyaaALLAH akan menerbitkan dan membagikan secara gratis buku berjudul ‘Buku Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah’ yang ditulis oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.
Insya Allah buku ini akan diterbitkan sebanyak 15 ribu eksemplar dengan rincian 144 halaman ukuran A5 (14×20 cm). Alhamdulillah, buku ini telah tercetak sebanyak 6 kali:
  1. Cetakan pertama pada tahun 2009, sejumlah 4000 eksemplar.
  2. Cetakan ke-2  pada tahun 2010, sejumlah 4.000 eksemplar.
  3. Cetakan ke-3 pada tahun 2011, sejumlah 10.000 eksemplar.
  4. Cetakan ke-4 tahun 2012, sejumlah 12.000 eksemplar.
  5. Cetakan ke-5 tahun 2013, sejumlah 13.000 eksemplar.
  6. Cetakan ke-6 tahun 2014, sejumlah 15.000 eksemplar.
Tahun-tahun sebelumnya buku-buku tersebut telah didistribusikan ke masjid-masjid, mushola, sekolah, kampus, instansi, perusahaan, majlis taklim pengajian, dll.
Pada cetakan ke-7 ini, difokuskan distribusi buku ini pada kaum muslimin yang belum mendapatkan buku ini pada cetakan-cetakan sebelumnya. Buku ini diharapkan dapat didistribusikan sebelum bulan Ramadhan 1436 H. Direncanakan buku ini dapat mulai didstribusikan pada 1 Mei 2015. Untuk memperlancar proses cetak, dimohon agar donasi yang diberikan khusus buku panduan ramadhan telah diterima sebelum 15 Mei 2015.

Silahkankan download disini (Format PDF)
Untuk Cover disini

Thursday, April 16, 2015

Ingin Berkumpul Keluarga di Syurga ?


Bagi muslimin ada satu reuni yang memiliki nilai luar biasa, yaitu kesempatan bertemunya kembali keluarga besar seketurunan di tempat baru yang sangat menyenangkan di akhirat kelak.
Allah berfirman dalam QS Ar-Ra’d [13]: 22-24 yang artinya
“Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), yaitu Surga ‘Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama orang yang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak-cucu mereka, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), ‘salaamun alaikum bimaa shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). ‘Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu”

Sayyid Quthb dalam “Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an” menjelaskan peristiwa di atas laksana sebuah festival atau reuni dimana mereka saling bertemu, mengucapkan salam, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan dan menggembirakan serta penuh dengan penghormatan.
Kebersamaan di surga tersebut tentu tidak mudah untuk dicapai, karena dalam kisah yang dijelaskan Alquran banyak keturunan/keluarga yang tidak lagi bisa bertemu di akhirat, seperti: Nabi Nuh dengan putra dan istrinya, Asiyah yang solehah dengan suaminya (Firaun), dan Nabi Luth dengan istrinya. Namun bertemunya keluarga besar di surga bukan pula sesuatu yang tidak mungkin.

Allah menjelaskan dalam QS. Ar-Ra’d [13] : 18-21 kita bersama keluarga besar bisa bertemu di surga ‘Adn, asal dapat memenuhi delapan syarat.
>>Pertama, memenuhi seruan Tuhannya Barang siapa yang patuh kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan pembalasan yang sebaik-baiknya.

>>Kedua, memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian. Janji Allah disini mutlak, meliputi semua macam perjanjian. Janji terbesar yang menjadi pokok pangkal semua perjanjian ialah janji iman. Perjanjian untuk setia menunaikan segala konsekuensi iman.

>>Ketiga, menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan. Dalam hal ini taat secara paripurna, istiqomah yang berkesinabungan, dan berjalan di atas sunnah sesuai dengan aturan-Nya dengan tidak menyimpang dan tidak berpaling.

>>Kempat, takut kepada Allah. Takut kepada Allah dan takut kepada siksaan yang buruk dan menyedihkan pada hari pertemuan yang menakutkan.

>>Kelima, sabar. Sabar atas semua beban perjanjian di atas (seperti beramal, berjihad, berdakwah, berijtihad), sabar dalam menghadapi kenikmatan dan kesusahan, dan sabar dalam menghadapi kebodohan dan kejahilan manusia yang sering menyesakkan hati.

>>Keenam, mendirikan Shalat. Ini termasuk juga memenuhi janji dengan Allah. Shalat ditonjolkan karena merupakan rukun pertama perjanjia ini, sekaligus menjadi lambang penghadapan diri secara tulus dan sempurna kepada Allah. Juga penghubungan yang jelas antara hamba dengan Tuhan, yang tulus dan suci.

>>Ketujuh, Menginfakkan sebagian rezeki secara sembunyi atau terang-terangan.

>>Kedelapan, menolak kejahatan dengan kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini diperintahkan membalas kejelekan dengan kebaikan apabila tindakan ini memang dapat menolak kejahatan itu, bukan malah menjadikan yang bersangkutan semakin senang berbuat kejahatan.

Delapan syarat ini telah Allah jamin akan menghantarkan seseorang dapat berkumpul di surga ‘Adn. Mereka mendapati tempat kesudahan yang baik.

Di samping masuk surga, mereka juga dimuliakan dengan bertemunya kembali dengan orang-orang yang mereka cintai. Hal ini merupakan kelezatan lain yang mereka rasakan di dalam surga. Semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin..

AL Qur’an Menjawab Semuanya


Sesungguhnya Al Qur’an itu sudah menjawab permasalahan kita
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat QS Al Baqarah 214 :
Hai orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak bergairah dalam hidup ini, yang hari-harinya sempit danjalan nafasnya tersumbat.Disana ada kemenangan yangnyata, pertolongan yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan dan kemudahan setelah kesulitan.Disekitarmu ada hal-hal kecil yang tersembunyi, ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji yang pasti.(sebagai) janjiyang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya
QS Ar Rum 6 :
Apa Yang Kita Keluhkan,,..???
~Ketika kita mengeluh : “ Ah mana mungkin … ”.
Allah menjawab : “ Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah ” (QS 36 : 82).
… ~Ketika kita mengeluh : “ aku Capek banget … ”.
Allah menjawab : “ … dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat ” (QS 78 : 9).
~Ketika kita mengeluh : “ Berat banget yah, gak sanggup rasanya … ”.
Allah menjawab : “ AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan ” (QS 2 : 286).
~Ketika kita mengeluh : “ Stressss nih … Hati gak tenang … apa ya yang bisa membuat hati tenang”???.
Allah menjawab : “ Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang ” (QS 13 : 28).
~Ketika kita mengeluh : “ Yaaaahh … ini mah semua bakal sia-sia … ”.
Allah menjawab : ” Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya ” (QS 99 : 7).
~Ketika kita mengeluh : “ Gila aja … Sendirian … gak ada seorangpun yang mau bantuin … ”.
Allah menjawab: “ Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu ” (QS 40 : 60).
~Ketika kita mengeluh : “ Duh … Sedih banget deh aku…”.
Allah menjawab : “ La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita ” (QS 9 : 40).
~Ketika kita mengeluh : aku benci hal ini ……?
Allah menjawab : …….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2:216)
~ Ketika kita mengeluh : gak ada jalan keluar lagi kayaknya buntu deeeeh….?
Allah menjawab : ……Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (QS 65:2)
~ Ketika kita mengeluh : rezekiku baru seret niih…… kalogak ada pemasukan mana cukup buat memenuhi kehidupan sehari-hariiiii ?
Allah menjawab: Dan Allah memberinya rezeki dari arahyang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. ……….. (QS 65:3)
~ ketika kita mengeluh : aduh banyak anak ,.. menjadikan kita miskin?
Allah menjawab : dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS 17 : 31)
~ Ketika kita mengeluh : kapan pertolongan Allah datang……..?
Allah menjawab: …………………. sehingga berkatalah Rasuldan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS 2;214)
~ ketika kita mengeluh : aku ingin berdagang, tapi dagang apa ya yang keuntungannya besar banget?
Allah menjawab : Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebihbaik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS 61 : 10-11)
~ Ketika kita mengeluh : siapa sih yang pasti menepati janjinya jika dia berjanji….?
Allah menjawab : ……………Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS 9:111)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

Wanita Sholihah


Wanita Sholehah adalah sebaik-baik keindahan. Menatapnya, menyejukkan Qolbu. Mendengarkan suaranya, menghanyutkan bathin. Ditinggalkan menambah keyakinan.
Wanita Sholehah adalah bidadari surga yang hadir di dunia.
Wanita Sholehah adalah Ibu dari anak-anak yang mulia.
Wanita Sholehah adalah Istri yang meneguhkan jihad suami.
Wanita Sholehah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan Akhirat. (Aa’ Gym)
Wanita Sholehah adalah wanita yang menyenangkan bila dipandang mata, menyejukkan jika dilihat dan menentramkan hati suaminya.
Wanita Sholehah adl wanita yg taat pada Allah taat pada Rasul. Kecantikan tak menjadikan fitnah pada orang lain. Kalau wanita muda dari awal menjaga diri selain diri akan terjaga juga kehormatan dan kemuliaan akan terjaga pula dan diri akan lbh dicintai Allah krn orang yg muda yang taat lbh dicintai Allah daripada orang tua yg taat. Dan Insyaallah nanti oleh Allah akan diberi pendamping yg baik. Agar wanita solehah selalu konsisten yaitu dgn istiqomah menimba ilmu dari alam dan lingkungan di sekitar dan mengamalkan ilmu yg ada.
Wanita yg solehah juga dapat berbakti terhadap suami dan bangsa dan wanita yg sholehah selalu belajar. Tiada hari tanpa belajar.
Wanita yg didunia solehah akan menjadi cahaya bagi keluarga melahirkan keturunan yg baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari.
Wanita solehah merupakan penentram batin menjadi penguat semangat berjuang suami semangat ibadah suami. Suami yakin tak akan dikhianati kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu kalau berbicara tutur kata menentramkan batin tak ada keraguan terhadap sikapnya.
Wanita sholehah akan membawa kebaikan bagi dirinya maupun orang lain karena kedekatannya dengan Allah swt. Pesona wanita sholehah tidak kalah dari kecantikan wanita manapun. Allah swt memberikan kemuliaan kepada wanita sholehah dengan menjadikannya bidadari di surga. Dari wanita sholehah lah kelak akan lahir generasi-generasi yang berkualitas.
”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)
Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri sholehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Nabi Muhammad saw bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang sholehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim)

Ciri Wanita di Akhir Zaman dan Penghuni Neraka


1. Tabarruj : Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan “perhiasannya” dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki.

2. Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.

3. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.”

4. KUFUR TERHADAP SUAMI DAN KEBAIKAN-KEBAIKANNYA
yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. 

5. DURHAKA TERHADAP SUAMI
Tiga bentuk kedurhakaan wanita itu adalah : DURHAKA DENGAN UCAPAN. DURHAKA DENGAN PERBUATAN. DURHAKA DENGAN UCAPAN DAN PERBUATAN. 

6. Wanita YaNg Senang Begunjing/ Gosip

7. WANITA YANG MENABUR FITNAH
“Aku tidak meninggalkan satupun fitnah sepeninggalku yang lebih membahayakan para lelaki kecuali para wanita.” (HR. Al-Bukhari )

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.
Dan berapa banyak persaudaraan terputus hanya dikarenakan wanita ?.
Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita ?
Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita, wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan diri dihadapan kaum pria.

Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan, pemerkosaan terhadap kaum wanita, karena yang demikian itu adalah hasil dari perbuatan dari kaum mereka sendiri…

Keutamaan bersedekah


Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah?
Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”
Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”
Allah yang Maha suci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).
Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”
Allah yang Maha agung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).
“Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Maha tinggi dan Maha sempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).
Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”
Allah yang Maha gagah dan Maha dahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.
Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.
Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.
Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.
Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.
Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.
Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.