Full day school, berasal dari bahasa Inggris, berarti sekolah sepanjang waktu namun pengertian Full day school menurut istilah adalah sebuah sekolah yang membelakukan jam belajar sehari penuh antara jam 07.00-15.30/ 16.00.
Full day school, adalah program sekolah di mana proses pembelajaran dilaksanakan sehari penuh di sekolah. Dengan kebijakan seperti ini maka waktu dan kesibukan anak-anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah dari pada di rumah. Anak-anak dapat berada di rumah lagi setelah menjelang sore.
Full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran agama secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman agama siswa. Dengan jam tambahan dilaksanakan pada jam setelah sholat dhuhur sampai sholat ashar, praktis nya sekolah model ini masuk pukul 07:00 WIB dan pulang pada pukul 15 : 30.
Menurut Sismanto, full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran Islam secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa. Biasanya jam tambahan tersebut dialokasikan pada jam setelah sholat Dhuhur sampai sholat Ashar, sehingga praktis sekolah model ini masuk pukul 07.00 WIB pulang pada pukul 16.00 WIB.
Berangkat dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa full day school adalah Sekolah umum yang memadukan system pengajaran islam secara intensif dengan menambahi waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa.
Full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya, namun mempunyai kurikulum lokal. Dengan demikian kondisi anak didik lebih matang dari segi materi akademik dan non akademik. Secara umum, full day school didirikan karena beberapa tuntutan, diantaranya adalah: Pertama, minimnya waktu orang tua di rumah, lebih-lebih karena kesibukan di luar rumah yang tinggi (tuntutan kerja). Kedua, perlunya formalisasi jam tambahan keagamaan karena dengan minimnya waktu orang tua di rumah maka secara otomatis pengawasan terhadap hal tersebut juga minim. Ketiga, perlunya peningkatan mutu pendidikan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi problematika pendidikan. Peningkatan mutu tidak akan tercapai tanpa terciptanya suasana dan proses pendidi kan yang representative dan professional.
Gambaran mengenai program full day school adalah :
Aspek kelembagaan, kepemimpinan dan manajemen, mengacu kepada konsep yang dikembangkan sekolah program full day school yang mengedepankan kemuliaan akhlaq dan prestasi akademik. Kepemimpinan sekolah dipacu dengan peningkatan kualitas kepribadian, peningkatan kemampuan manajerial dan pengetahuan konsep-konsep pendidikan kontemporer yang didukung dengan kegiatan short-course, orientasi program, dan studi banding, dimana program-program ini dilaksanakan secara simultan dan kontinu.
Kualitas sumber daya full day school dipilih dari guru-guru bidang studi yang professional, berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan seperti tenaga kependidikan seperti tenaga ahli perpustakaan, laborat dan administrasi juga merupakan fokus garapan dalam peningkatan kualitas sekolah program full day school. Program-program yang dikembangkan juga beragam dengan melibatkan komite sekolah, pengawas, pendidikan, pengurus musyawarah guru mata pelajaran.
Pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran dengan menggunakan Multimedia. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan untuk peralatan dan ruang laboratorium yaitu lab fisika, biologi, bahasa, lab. komputer, matematika, IPS dan lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut.
Kurikulum sekolah program full day school juga digarap sedemikian rupa untuk memacu keunggulan dalam aspek sains, keagamaan, bahasa berbasis informasi teknologi (IT), M uatan lokal, keterampilan-keterampilan Vocational, dan ekstra kurikuler dan pengembangan diri.
Kerjasama kelembagaan dan menggerakkan dukungan masyarakat merupakan keunggulan sekolah islam yang memang sudah menjadi khas, sebab pada dasarnya sekolah islam merupakan community based education.
Program Full day dilaksanakan melalui pendekatan Integrated Curriculum dan Integrated Activity. Sedangkan pengembangan full day school diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak. Pengembangan program ini dapat di lakukan melalui pengembangan kurikulum dan pengelolaan KBM oleh guru dan pengelola yayasan/ lembaga yang bersangkutan.
Pengembangan kurikulum harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Dari pengembangan kurikulum ini diharapkan adanya perbaikan pengelolaan proses KBM yang akan menunjang efektifitas pembelajaran. Pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak akan membantu anak mengoptimalkan bakat, minat, dan potensi positifnya.
Sedangkan menurut Menteri Pendidikan Bapak Muhadjir Ependi dikutip dari Portal Berita Online tanggal Senin (12/6/2017). Menjelaskan kebijakan ini merupakan implementasi dari program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Kelima nilai utama yang akan diimplementasikan ialah religius, nasionalis, gotong-royong, mandiri, dan integritas. Dia mengatakan program PPK bukan berarti siswa harus belajar selama delapan jam di kelas. "Proporsinya lebih banyak ke pembentukan karakter, sekitar 70 persen, dan pengetahuan 30 persen," terang Muhadjir. Dalam program PPK ini, siswa didorong melakukan aktivitas yang menumbuhkan budi pekerti serta keterampilan abad ke-21. Bukan hanya di sekolah, siswa juga akan menjadikan lingkungan, seperti surau, masjid, gereja, pura, lapangan sepak bola, museum, taman budaya, sanggar seni, dan tempat-tempat lainnya, sebagai sumber belajar. Guru akan diminta mengurangi ceramah di kelas dan diganti dengan aktivitas positif, seperti mengikuti madrasah diniyah bagi siswa muslim. Guru wajib mengetahui dan memastikan proses siswanya dalam mengikuti pelajaran agama sebagai bagian penguatan religiositas. Guru wajib memantau siswanya agar terhindar dari pengajaran sesat atau yang mengarah pada intoleransi. Dalam kondisi ini, madrasah diniyah akan diuntungkan karena menjadi salah satu sumber belajar yang dapat bersinergi dengan sekolah dalam penguatan nilai religius dan pembentukan karakter.
"Jangan dibayangkan siswa akan berada di kelas sepanjang hari. Nantinya guru akan mendorong siswa untuk belajar dengan berbagai metode, seperti role playing, proyek. Dan dari bermacam-macam sumber belajar, bisa dari seniman, petani, ustaz, pendeta. Banyak sumber yang bisa terlibat, tetapi guru harus tetap bertanggung jawab pada aktivitas siswanya," ujar dia. Muhadjir mencatat, guru menjadi faktor penting dalam penerapan PPK di sekolah. Menurutnya, guru bukan hanya instruktur atau pengajar, tapi juga penghubung sumber-sumber belajar (resource linkers).
"Guru juga perlu menjadi gate keepers yang mampu membantu siswa menyaring pengaruh negatif seperti radikalisme dan narkoba. Guru juga harus menjadi katalisator yang bisa mengubah potensi anak didik," tuturnya. Penerapan kebijakan delapan jam belajar dengan lima hari sekolah akan dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan kapasitas sekolah. Muhadjir mengimbau kepada para kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) agar berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk segera memetakan sekolah-sekolah yang siap melaksanakan kebijakan ini. Selain itu, tugas guru maupun MKKS adalah memastikan bahwa potensi kekhasan di daerah terpelihara dengan baik.
"Misalnya bila di sebuah daerah ada tradisi anak mengaji di madrasah diniyah pada jam-jam sore, jam-jam tersebut harus dikonversi sebagai bagian dari delapan jam pelajaran itu. Beberapa daerah sudah menerapkan seperti itu dan saya kira sangat baik," tegasnya. Demikian kawan penjelasan singkat mengenai full day school menurut berbagai sumber yang saya rangkum. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita tentang full day school. Menurut kawan-kawan apakah full day school cocok diterapkan di sekolah kita??
0 comments:
Post a Comment