Seperti yang diterangkan pada Bab I dalam petunjuk teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengembangkan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam 3 (tiga) moda , yaitu (1) Tatap Muka; (2) Daring Murni (full online learning); dan (3) Daring Kombinasi (kombinasi daring dan tatap muka (blended learning)). Moda-moda tersebut dipilih oleh Dinas Prov./Kab./Kota atau UPT untuk membentuk kelas pembelajaran sesuai dengan profil peserta.
(
Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017)
A. PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MODA TATAP MUKA
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Tatap Muka merupakan bab dari sistem pembelajaran , di mana terjadi interaksi secara pribadi antara fasilitator dengan peserta. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam moda tatap muka meliputi pinjaman input materi , tanya jawab , diskusi , latihan , praktik , dan penilaian.
Unsur yang terlibat pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota dan UPT yakni Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator , guru sebagai penerima dan panitia kelas.
B. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring
Pendekatan pembelajaran pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara berdikari (constructivism);
2. Pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan problem secara tolong-menolong (social constructivism);
3. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of learners) yang inklusif;
4. Memanfaatkan media laman (website) yang mampu diakses melalui internet , pembelajaran berbasis komputer , kelas virtual , dan atau kelas digital;
5. Interaktivitas , kemandirian , aksesibilitas , dan pengayaan.
Melalui moda daring , penerima memiliki keleluasaan waktu belajar. Peserta dapat berguru kapanpun dan dimanapun , sehingga tidak perlu meninggalkan kewajibannya sebagai guru dalam mendidik. Pada daring kombinasi , penerima akan melaksanakan pembelajaran secara luring (tatap muka) di Pusat Belajar dan didampingi oleh fasilitator.
Gambaran umum dari setiap model pembelajaran pada jadwal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yakni sebagai berikut.
1. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Murni
Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan fasilitator dan guru sebagai peserta. Dengan memanfaatkan TIK , penerima secara penuh melaksanakan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari materi asuh , mengerjakan lembar kerja , berdiskusi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penerima lainnya. Selama proses pembelajaran , penerima difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu dan akan dibantu oleh admin LMS dalam hal teknis pembelajaran.
Kelas pada moda daring terdiri dari Daring Murni - Model 1 , Daring Murni - Model 2 dan Daring Kombinasi. Unsur yang terlibat di dalam kelas pembelajaran dan interaksi setiap unsurnya pada moda-moda tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Dalam pelaksanaan moda daring murni , dikembangkan dua model sebagai berikut.
a. Model 1
Pembelajaran pada model ini hanya melibatkan pengampu dan guru sebagai peserta.
Dengan memanfaatkan TIK , penerima secara penuh melaksanakan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari materi asuh , mengerjakan lembar kerja , berdiskusi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penerima lainnya. Selama proses pembelajaran , penerima difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu.
Dengan memanfaatkan TIK , penerima secara penuh melaksanakan pembelajaran daring dengan mengakses dan mempelajari materi asuh , mengerjakan lembar kerja , berdiskusi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penerima lainnya. Selama proses pembelajaran , penerima difasilitasi secara daring penuh oleh pengampu.
b. Model 2
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring murni – Model 2 diperuntukkan bagi guru-guru dengan lokasi kerja jauh dari Pusat Belajar yang digunakan sebagai daerah pertemuan tatap muka dengan mentor.
Pembelajaran pada model ini dilakukan secara daring penuh dengan menggabungkan interaksi antara penerima , mentor dan atau pengampu , dengan model pembimbingan sebagai berikut.
1) Interaksi Pengampu – Mentor: Pengampu mendampingi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.
2) Interaksi Mentor – Peserta: Mentor mendampingi , berdiskusi dan berkoordinasi dengan penerima secara daring.
3) Interaksi Pengampu – Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan penerima secara daring.
2. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Moda Daring Kombinasi
Pada moda daring kombinasi , penerima akan berinteraksi dengan pengampu secara daring , sedangkan interaksi antara penerima dengan mentor dilakukan secara daring maupun luring. Interaksi berguru daring dilakukan secara berdikari dengan memanfaatkan teknologi gosip dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik , dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Peserta berinteraksi dengan pengampu secara synchronous – interaksi berguru pada waktu yang bersamaan ibarat dengan menggunakan video call , telepon atau live chat , maupun asynchronous – interaksi berguru pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik dengan menggunakan forum atau message.
Interaksi tatap muka dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati bersama antara penerima dan mentor di Pusat Belajar yang telah ditetapkan dan dibantu oleh panitia kelas.
Pada moda daring kombinasi , penerima akan difasilitasi oleh mentor secara daring dan luring. Peserta melaksanakan interaksi berguru secara daring dan tatap muka. Interaksi tatap muka dilaksanakan di Pusat
Belajar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan difasilitasi oleh seorang mentor. Interaksi pada daring kombinasi dapat dilihat dijelaskan sebagai berikut.
a. Interaksi Pengampu – Mentor: Pengampu memfasilitasi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.
b. Interaksi Mentor – Peserta: Mentor mendampingi , berdiskusi dan berkoordinasi dengan penerima secara daring dan luring.
c. Interaksi Pengampu – Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan penerima secara daring
(
Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan , Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017)
BACA
PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN PESERTA
PETUNJUK TEKNIS PKB 2017
MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI
PENILAIAN DAN KRITERIA KELULUSAN PESERTA
PETUNJUK TEKNIS PKB 2017
MODUL LENGKAP , SOAL KK PROFESIONAL BACA DI SINI
MODUL LENGKAP , LK , SOAL KK PEDAGOGIK BACA DI SINI
0 comments:
Post a Comment